Keterlambatan yang memang tak di rencanakan, karena merasa
memiliki tanggungjawab maka aku dan temanku datang terlambat ke acara
Pesantren Kilat di Bantul. Saat aku mencari tempat yang kosong, satu
sorotan mata tertangkap oleh mataku. Serasa aku ada dalam kedamaian, dan
kenyamanan saat mataku bertemu dengan matanya, walau hanya sekejab.Entah itu hanya perasaanku ataukah benar dia sempat melihatku. Tapi perasaan nyaman itu memang ada.
Hari pertama diawali dengan keterlambatan dan sesuatu yaa yang nice, I think. Memiliki teman satu kelompok yang well dan asik. Dan satu kamar dengan cewek ndut tapi cantik, usianya lebih muda 2 tahun dariku nama panggilannya Wina. Memiliki teman yang unik, santai dan gak ribet pokoknya namanya Hazna. Dan banyak teman yang lain tapi aku lupa nama mereka, karena ya kurang sering bersama.
Curi – curi pandang saat mendengarkan dan mengikuti seminar, melihat tingkahnya, keseriusannya dan yaa kelucuannya. Senyum manisnya yang membuatku melting. Aku selalu merasa GR (Gede Rumongso – kepedean) , saat aku melihatnya seperti dia juga melihatku. Karena seperti mataku dan matanya saling bertemu, dan membuat kita saling buang pandangan.
Waktunya sholat dhuhur, aku lewat depan kamarnya gitu aja deh. Aku selalu mencari – carinya. Berharap melihat selarik senyum dipipinya. Pada sore hari, dihari pertama, aku lewat depan kamarnya lagi bersama temanku wina. Tiba2 dia keluar dari kamarnya untuk sholat ashar berjamaah. Wina tanpa ku minta tiba2 bercerita tentang dirinya (kebetulan pertama).
Waktunya buka puasa pun tiba, serasa kembali berada di pondok pesantren lagi. Bedanya disini kita hanya 3 hari 2 malam, dan tidak hanya untuk mengaji. Tetpai untuk mengikuti seminar, berkerjasama, saling mengenal dan menambah pengalaman. Hal yang paling aku suka saat aku mendapat tugas mengikuti seminar atau beberapa acara tertentu.
Bertemu orang baru setiap seminar, setelah itu berpisah. Tetapi pengalaman, dan pengetahuannya tidak akan pernah ada habisnya. Itu sangat istimewa. Kembali lagi ke kegiatan pesantren kilat dan kelanjutan cerita ini.
Hariku disana selama 3 hari penuh dengan semangat, ya karena dirinya. Setiap kali mendengarkan pemateri aku selalu menyempatkan untuk melihat, itung – itung juga untuk menghilangkan kantuk yang menyelimuti mataku. Tetap senyumnya itu ya allah bikin aku meleleh.
Ada hal yang membuat aku galau, setiap aku melihatnya dan tanpa disengaja seperti mataku selalu bertemu dengan matanya. Apakah itu hanya perasaanku saja ataukah benar. Ingin sekali aku bertanya, tapi ugh gak banget. Mosok yo meh tanya.
Pagi hari yang sejuk dihari kedua kita olahraga dan melakukan beberapa game. Aku bersemangat, sungguh bersemangat. Dia terlihat lucu mengenakan pakaian olahraganya itu. Dengan gaya yang sedikit kalem, haha. Dia berjalan bersama teman – temannya. Sungguh aaaaaaaa… aku pengen banget kenalan sama dia, tapi mosok aku duluan yang ngajakin kenalan kan gak mungkin (batinku). Saat membuat lingkaran aku dan dia ada di satu garis, menurutku.
Akhirnya kita dibagi antara cowo dan cewe, dan diisi dengan permainan. Permainan jaring laba-laba pun terselesaikan. Aku dan Hazna istirahat sebentar di dekat seluncuran. Disana aku tulis di secarik kertas “May i hear your voice”. Sungguh aku tidak bercanda, hazna juga membacanya. Di kalimat itu aku berharap aku bisa mendengar suarumu, seperti aku berbicara denganmu atau aku mendengar kamu bernyanyi.
Kegiatan itupun selesai, kami bergegas untuk bersiap-siap melakukan kegiatan selanjutnya di dalam ruangan. Kamipun diberi tugas membuat emmm, apa ya lupa. Menulis beberapa kebiasaan yang ada di masing-masing sekolah. Dan dibuat kelompok.
Dikegiatan ini aku modus untuk bisa melihatnya sedekat mungkin, makanya aku tempel kertas kerja kelompokku di dekat tempat dia duduk. Dan saat terkahir kegiatan ini kami disuruh untuk menuliskan apa yang belum ada di catatan kami tapi ada di catatan teman lain.
Dia nulis hasil temuannya, dan aaa, aku dekat sekali dengannya. Hazna menyuruhku untuk ikut menulis di kertas kami, tapi aku malu. Tapi ya akhirnya aku tulis semuannya untuk modusin dia. Ya allah dia ada didekatku sedekat ini. Ya allah dag dig dug jantungku, untung lemah jantungku gak bahaya,haha.
Hari terakhir, pagi hari tidak ada kegiatan sampe jam 8. Aku memilih tidur karena aku pusing dan ngantuk berat. Tapi……. suara apa itu, ya allah ternyata aku mau dibasmi, eh salah nyamuknya yang mau dibasmi. Aku buru-buru keluar dari kamar, dengan muka seperti panda karena baru bangun tidur.
Setelah penyemprotan itu selesai akupun mandi dan selesai mandi aku menuju kedepan kamarnya hazna untuk melihatnya. Dan dia keluar kamar dengan mengenakan pakaian kotak2 warna kuning. Ummm, dia cakep dan lucu dengan pakaian itu.
Hal yang tak kuduga kenapa kita sama2 mengenakan pakaian yang bermotif kotak2. Aku gak ngikutin dia karena sudah aku rencanakan memakai pakaian itu untuk hari terkahir( kebetulan kedua).
Saat aku ingin seluncur di pelosotan, tanpa di duga dia dan beberapa temannya berjalan menuju taman. Ya allah keajaiban apa ini, seneng banget, malu dan aaaa. Banyak deh, akhirnya aku beranikan diri untuk ajakin salah satu temannya foto, dan kita semua foto bersama.
Sungguh hal yang tak pernah kuduga dan istimewa disana. Aku bisa foto bareng dia, walau tidak berdekatan, tapi setidaknya aku merasa bahagia. Beberapa foto sudah diambil. Dan kita harus kembali ke ruangan untuk mengikuti seminar. Saat berjalan untuk menuju ruangan aku bisa ngobrol sama dia. Aku anggap aja ngobrol deh.
Hari itu berlangsung cepat, kitapun berpisah. Aku melihatnya untuk yang terakhir. Melihat dia keluar dari kamarnya dengan memakai jaket. Aku melihatnya, dan aku merasa dia juga melihatku. Aku hanya berharap aku bisa mengenalmu lagi. Bukan hanya berakhir disini.
Hari itu juga, aku minta dia invite pinku untuk minta foto kita tadi ditaman. Itulah awal dari perkenalan kita. Dia asik, baik, gak garing walau sedikit cuek awalnya. Tapi aku suka gayanya. Bikin penasaran.
Kita chat banyak banget, tidak akan aku tulis hanya akan aku rasakan dan ingat. Makasih ya kamu udah mau jadi temenku, udah mau kenal sama orang cerewet sepertiku.
Inggit,anak musik dulu sekolah di SMM, mantan ketua osis di SMP. SMPnya di Mts, dan SMKnya di SMM khusus piano. Nama lengkapnya Inggit Cahyo Saksono. Itulah cerita dari wina dan hazna. Gak semua aku ceritakan.
Seorang inggit yang membuat aku luluh, bukan karena ketampanannya. Karena tampan gak menjamin segalanya, tapi tanpa alasan aku suka dia. Ini hanya sekedar suka, karena aku gak mau terluka karena mencintainya. Hehe
Jelek sekali ya, gak banget ngomong seperti itu ke kamu. Ini caraku untuk melepas pikiranku ini. Yang selalu terngiang tentangmu inggit. Terimakasih buat keramahanmu, makasih udah mau kenal aku. Terimakasih juga buat voicemu, buat si tikus hayalan. Terimakasih sudah mau nyanyi.
3 kali kamu hadir dalam mimpiku nggit. Dan aku harus berusaha pergi. Karena saat ini, rasa ini semakin bertambah. Dan jika aku tau kamu deket sama banyak cewe, mungkin aku akan sakit, padahal aku tau aku bukan siapa2. Tapi aku pikir kejujuran lebih indah dari kebohongan.
Sedikit nih posting cerpen, menghilangkan kebosanan.
Hari pertama diawali dengan keterlambatan dan sesuatu yaa yang nice, I think. Memiliki teman satu kelompok yang well dan asik. Dan satu kamar dengan cewek ndut tapi cantik, usianya lebih muda 2 tahun dariku nama panggilannya Wina. Memiliki teman yang unik, santai dan gak ribet pokoknya namanya Hazna. Dan banyak teman yang lain tapi aku lupa nama mereka, karena ya kurang sering bersama.
Curi – curi pandang saat mendengarkan dan mengikuti seminar, melihat tingkahnya, keseriusannya dan yaa kelucuannya. Senyum manisnya yang membuatku melting. Aku selalu merasa GR (Gede Rumongso – kepedean) , saat aku melihatnya seperti dia juga melihatku. Karena seperti mataku dan matanya saling bertemu, dan membuat kita saling buang pandangan.
Waktunya sholat dhuhur, aku lewat depan kamarnya gitu aja deh. Aku selalu mencari – carinya. Berharap melihat selarik senyum dipipinya. Pada sore hari, dihari pertama, aku lewat depan kamarnya lagi bersama temanku wina. Tiba2 dia keluar dari kamarnya untuk sholat ashar berjamaah. Wina tanpa ku minta tiba2 bercerita tentang dirinya (kebetulan pertama).
Waktunya buka puasa pun tiba, serasa kembali berada di pondok pesantren lagi. Bedanya disini kita hanya 3 hari 2 malam, dan tidak hanya untuk mengaji. Tetpai untuk mengikuti seminar, berkerjasama, saling mengenal dan menambah pengalaman. Hal yang paling aku suka saat aku mendapat tugas mengikuti seminar atau beberapa acara tertentu.
Bertemu orang baru setiap seminar, setelah itu berpisah. Tetapi pengalaman, dan pengetahuannya tidak akan pernah ada habisnya. Itu sangat istimewa. Kembali lagi ke kegiatan pesantren kilat dan kelanjutan cerita ini.
Hariku disana selama 3 hari penuh dengan semangat, ya karena dirinya. Setiap kali mendengarkan pemateri aku selalu menyempatkan untuk melihat, itung – itung juga untuk menghilangkan kantuk yang menyelimuti mataku. Tetap senyumnya itu ya allah bikin aku meleleh.
Ada hal yang membuat aku galau, setiap aku melihatnya dan tanpa disengaja seperti mataku selalu bertemu dengan matanya. Apakah itu hanya perasaanku saja ataukah benar. Ingin sekali aku bertanya, tapi ugh gak banget. Mosok yo meh tanya.
Pagi hari yang sejuk dihari kedua kita olahraga dan melakukan beberapa game. Aku bersemangat, sungguh bersemangat. Dia terlihat lucu mengenakan pakaian olahraganya itu. Dengan gaya yang sedikit kalem, haha. Dia berjalan bersama teman – temannya. Sungguh aaaaaaaa… aku pengen banget kenalan sama dia, tapi mosok aku duluan yang ngajakin kenalan kan gak mungkin (batinku). Saat membuat lingkaran aku dan dia ada di satu garis, menurutku.
Akhirnya kita dibagi antara cowo dan cewe, dan diisi dengan permainan. Permainan jaring laba-laba pun terselesaikan. Aku dan Hazna istirahat sebentar di dekat seluncuran. Disana aku tulis di secarik kertas “May i hear your voice”. Sungguh aku tidak bercanda, hazna juga membacanya. Di kalimat itu aku berharap aku bisa mendengar suarumu, seperti aku berbicara denganmu atau aku mendengar kamu bernyanyi.
Kegiatan itupun selesai, kami bergegas untuk bersiap-siap melakukan kegiatan selanjutnya di dalam ruangan. Kamipun diberi tugas membuat emmm, apa ya lupa. Menulis beberapa kebiasaan yang ada di masing-masing sekolah. Dan dibuat kelompok.
Dikegiatan ini aku modus untuk bisa melihatnya sedekat mungkin, makanya aku tempel kertas kerja kelompokku di dekat tempat dia duduk. Dan saat terkahir kegiatan ini kami disuruh untuk menuliskan apa yang belum ada di catatan kami tapi ada di catatan teman lain.
Dia nulis hasil temuannya, dan aaa, aku dekat sekali dengannya. Hazna menyuruhku untuk ikut menulis di kertas kami, tapi aku malu. Tapi ya akhirnya aku tulis semuannya untuk modusin dia. Ya allah dia ada didekatku sedekat ini. Ya allah dag dig dug jantungku, untung lemah jantungku gak bahaya,haha.
Hari terakhir, pagi hari tidak ada kegiatan sampe jam 8. Aku memilih tidur karena aku pusing dan ngantuk berat. Tapi……. suara apa itu, ya allah ternyata aku mau dibasmi, eh salah nyamuknya yang mau dibasmi. Aku buru-buru keluar dari kamar, dengan muka seperti panda karena baru bangun tidur.
Setelah penyemprotan itu selesai akupun mandi dan selesai mandi aku menuju kedepan kamarnya hazna untuk melihatnya. Dan dia keluar kamar dengan mengenakan pakaian kotak2 warna kuning. Ummm, dia cakep dan lucu dengan pakaian itu.
Hal yang tak kuduga kenapa kita sama2 mengenakan pakaian yang bermotif kotak2. Aku gak ngikutin dia karena sudah aku rencanakan memakai pakaian itu untuk hari terkahir( kebetulan kedua).
Saat aku ingin seluncur di pelosotan, tanpa di duga dia dan beberapa temannya berjalan menuju taman. Ya allah keajaiban apa ini, seneng banget, malu dan aaaa. Banyak deh, akhirnya aku beranikan diri untuk ajakin salah satu temannya foto, dan kita semua foto bersama.
Sungguh hal yang tak pernah kuduga dan istimewa disana. Aku bisa foto bareng dia, walau tidak berdekatan, tapi setidaknya aku merasa bahagia. Beberapa foto sudah diambil. Dan kita harus kembali ke ruangan untuk mengikuti seminar. Saat berjalan untuk menuju ruangan aku bisa ngobrol sama dia. Aku anggap aja ngobrol deh.
Hari itu berlangsung cepat, kitapun berpisah. Aku melihatnya untuk yang terakhir. Melihat dia keluar dari kamarnya dengan memakai jaket. Aku melihatnya, dan aku merasa dia juga melihatku. Aku hanya berharap aku bisa mengenalmu lagi. Bukan hanya berakhir disini.
Hari itu juga, aku minta dia invite pinku untuk minta foto kita tadi ditaman. Itulah awal dari perkenalan kita. Dia asik, baik, gak garing walau sedikit cuek awalnya. Tapi aku suka gayanya. Bikin penasaran.
Kita chat banyak banget, tidak akan aku tulis hanya akan aku rasakan dan ingat. Makasih ya kamu udah mau jadi temenku, udah mau kenal sama orang cerewet sepertiku.
Inggit,anak musik dulu sekolah di SMM, mantan ketua osis di SMP. SMPnya di Mts, dan SMKnya di SMM khusus piano. Nama lengkapnya Inggit Cahyo Saksono. Itulah cerita dari wina dan hazna. Gak semua aku ceritakan.
Seorang inggit yang membuat aku luluh, bukan karena ketampanannya. Karena tampan gak menjamin segalanya, tapi tanpa alasan aku suka dia. Ini hanya sekedar suka, karena aku gak mau terluka karena mencintainya. Hehe
Jelek sekali ya, gak banget ngomong seperti itu ke kamu. Ini caraku untuk melepas pikiranku ini. Yang selalu terngiang tentangmu inggit. Terimakasih buat keramahanmu, makasih udah mau kenal aku. Terimakasih juga buat voicemu, buat si tikus hayalan. Terimakasih sudah mau nyanyi.
3 kali kamu hadir dalam mimpiku nggit. Dan aku harus berusaha pergi. Karena saat ini, rasa ini semakin bertambah. Dan jika aku tau kamu deket sama banyak cewe, mungkin aku akan sakit, padahal aku tau aku bukan siapa2. Tapi aku pikir kejujuran lebih indah dari kebohongan.
Sedikit nih posting cerpen, menghilangkan kebosanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar